Diam ku termenung melihat sisi jalan
Di bus tua ku duduk dan menyaksikan
Semua realita kehidupan yang menyayat hati
Menyadarkan ku sisi pahit di hidup ini
Begitu banyak keringat yang terbuang
Dari mereka yang kurang beruntung
Di antara jutaan kendaraan yang lewat
Sedikit pengertian yang mereka minta
Rezeki belas kasihan untuk mengisi perut
Dan mempertahankan hidup keluarganya
Lalu apa yang hendak dilakukan para petinggi?
Mengalingkan kepala dan pura-pura tidak tahu
Menghadangkan tangannya pada mereka yang berharap
Atau mungkin menghina nasib malang mereka
Oh, Tuhan betapa beruntungnya diriku
Mendapatkan harta yang tak mereka miliki
Kehidupan yang layak serta keluarga yang teramat sempurna
Tapi mengapa sulit untuk ku ucapkan syukur
Pada setiap hari yang telah ku lewatkan
Sulit ku katakan bahwa hidupku adalah anugerah terindah
Apakah aku lebih pantas dikasihani dibanding mereka
Yang teraniaya akan kerasnya hidup namun tetap bisa bersyukur
Menghargai setiap rezeki yang didapatkan dari air mata yang menetes
Dari setiap konflik yang berujung makna yang indah
Sampai kapan ku berhenti mengeluh?
No comments:
Post a Comment