Saya iri, pada mereka yang taat beribadah. Melaksanakan setiap kewajiban dengan apik. Memberikan senyum pada setiap insan. Memperkuat iman dalam doa. Mengetahui berbagai isi dalam kitab suci dan dapat menceritakannya. Dan mewarnai hidupnya dengan perbuatan baik.
Saya iri, pada mereka yang memiliki segalanya dan masih bisa berbahagia. Di antara orang yang memiliki harta namun jarang tersenyum, di antara orang ceria namun tidak berkecukupan. Mereka selalu mendapatkan kebahagian yang sederhana dan mewah. Walau terkadang dibumbui kesedihan, tapi tak lama, bahagia itu datang dengan sekejap, oleh barang yang berharga.
Saya iri, pada mereka yang memiliki otak jenius. Dapat menemukan apa yang belum pernah ditemukan oleh orang pintar. Menjawab semua pertanyaan orang pintar dengan hal yang tak masuk akal. Dan mampu menyelesaikan semua tugas dengan ciamik.
Saya iri, pada mereka yang penuh kreativitas. Menghasilkan uang melalui hobi. Menambah uang jajan tanpa perlu mengemis pada ayah dan ibunya. Ataupun bersedekah dengan keringat sendiri. Mereka yang selalu saja berhasil pada setiap event. Menyajikan setiap kebanggaan pada orang-orang di sekitarnya.
Saya iri, pada mereka yang punya banyak rahasia dalam hidupnya. Memiliki hal istimewa yang patut diperlihatkan namun enggan mereka tunjukkan. Membiarkan orang-orang tahu dengan sendirinya dan menyadari bahwa mereka luar biasa dalam hening.
Saya iri, pada mereka yang berhasil. Berhasil dalam karir dan masalah percintaan. Penuh semangat dan benci rasa pengecut. Yang selalu mampu bangkit dalam keterpurukan, lalu memutar-balikkannya menjadi prestasi. Mengganti setiap air mata yang menetes dengan senyum kemenangan.
Saya iri, pada mereka yang dapat menyimpan perasaan dalam hatinya. Hal yang menyedihkan hatinya, hal jengkel yang tak dapat ia lupakan, atau hal buruk yang selalu saja menghadirkan ingatan pahit di benaknya. Namun mereka tetap saja bisa tersenyum dan bisa mengalahkan ego. Menciptakan topeng kebahagian di wajahnya.
Saya iri.. Saya sangat iri.. Pada mereka yang tak pernah merasa iri. Pada mereka yang jarang memendam benci dan kesal dalam hatinya. Pada mereka yang selalu bisa memaafkan. Pada mereka yang selalu bersikap positif pada orang lain. Dan pada orang yang tersenyum ketika membaca kalimat-kalimat ini, yang berpikir bahwa sayalah orang bodoh yang menyimpan rasa iri, rasa iri yang seharusnya tidak hadir. Lalu bertanya dan berkata, "Mengapa kau harus iri?" "Kau pasti bisa jika kau mau dan niat". Begitu mudah memang kata, tapi begitu sulitnya perbuatan.
Apa? Postingan apa ini? Tak mendidik?
Tidak. Saya katakan TIDAK. Inilah sarana mencari kelebihan orang lain yang belum kau miliki, yang belum sempat kau ciptakan.
Lalu apa?
Baca dan renungkanlah paragraf terakhir tentang rasa iri.
Bagaimana dengan kalimat terakhir pada paragraf itu?
Simaklah ini dengan baik: "Memang sulit mewujudkan apa yang kita cita-citakan dan memang mudah kata terucap. Tapi ingatlah, kata-kata keras akan terngingang di pikiranmu dan mungkin akan terpacu kembali di masa depan. Mulailah merangkai kata dan mimpi, dan coba menangkan setiap kata yang telah kau susun!"
"Saya bisa membuat mereka iri."
No comments:
Post a Comment